Roasting tingkat light dilakukan pada suhu rendah antara 185°C hingga 200°C, dihentikan tepat setelah first crack. Proses ini mempertahankan kandungan asam alami dan aroma kompleks yang terdapat dalam biji kopi, terutama yang berasal dari metode pasca panen natural dan anaerob (wine). Profil rasa yang dihasilkan cenderung ringan namun kompleks, dengan sentuhan fruity seperti beri merah, citrus, hingga floral yang lembut. Karena tidak melalui karamelisasi yang mendalam, rasa manis yang muncul berasal dari gula alami dalam biji kopi yang matang pohon.

Light roast sangat cocok untuk kopi arabika natural dan anaerob dari Gunung Kelir karena mampu menonjolkan fermentasi tropikal, sparkling acidity, dan karakter buah-buahan eksotis yang kaya. Karakter ini sering dicari oleh para penikmat kopi manual brew seperti pour over atau V60, di mana kejernihan rasa menjadi daya tarik utama. Dengan body yang ringan hingga sedang dan aroma yang menggoda, varian ini memperkenalkan sisi paling murni dan artistik dari kopi Kawah Coffee.